VITARA

Dengan asumsi minyak mentah saat ini di kisaran US$ 60 per barel dan nilai tukar Rp 10 ribu per dolar ditambah ongkos transportasi, eksplorasi, pengolahan, dan biaya penyimpanan pemerintah bisa menurunkan BBM di kisaran Rp 4.500 per liter.






Read more.....“Premium Bisa di Kisaran Rp 4.500 coy . . . ! !”

Video berdurasi 1 menit 40 detik itu menggambarkan seorang siswi yang tengah dianiaya sejumlah murid perempuan lainnya. Polsek Bukit Intan, Bangka Belitung, kini menyelidiki kebenaran adegan kekerasan tersebut.

Dewasa ini pergaulan anak muda, semakin memprihatinkan, sungguh sangat ironi sekali melihat beberapa pemberitaan media, yang terus menerus tiada hentinya mengangkat topik mengenai kekerasaan yang banyak terjadi di kalangan anak muda.



Sudah seharusnya, para orangtua atau yang mewakilinya memberikan penyuluhan terhadap putra-putrinya tentang betapa pentingnya pergaulan tanpa kekerasan. Perhatian yang lebih diharapkan dapat diberikan dari kalangan orangtua dan lingkungannya agar perilaku putra-putri dapat lebih terkontrol sehingga kekerasan seperti tayangan di atas tidak terulang kembali.

Sekian dari kami, vidi oktadeli dan juru kamera taofiq martha melaporkan dari lokasi kejadian, kembali ke rekan aa wagianto. terima kasih.

Read more.....“Murid Perempuan Dikeroyok Terungkap . . . ! !”

Ikan Totol Bertaring Ditemukan di Halmahera

by blog vidi bangedh | 20.20 in | komentar (0)

Gerry Allen
Ikan punggung totol bertaring ditemukan di perairan Morotai Timur, Maluku Utara.

Selasa, 29 April 2008 | 17:04 WIB

JAKARTA, SELASA - Dari sekian jenis ikan yang ditemukan di perairan Halmahera, Maluku Utara baru-baru ini, tiga di antaranya mungkin spesies baru. Dua spesies merupakan jenis ikan punggung totol dan satu spesies masih dipelajari.

“Berita besar, kami menemukan dua jenis ikan dottyback baru dan satu spesies lagi yang diduga baru, masih diamati dengan cermat,” tulis Dr Rod Salm, ahli ketahanan karang Conservation Internasional, dalam blog Ekspedisi Halmahera. Disebut dottyback karena punggung ikan tersebut bertotol-totol. Ikan ini juga uni karena memiliki taring.

Spesies tersebut ditemukan oleh tim Ekspedisi Halmahera di perairan Morotai Timur, sebelah utara Pulau Halmahera pada 20 April 2008 atau di hari ke delapan ekspedisi yang berlangsung hingga 11 Mei 2008. Dipimpin oleh Dr Mark Erdmann dari Conservation International (CI), tim ini juga beranggotakan ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Edrmann sebelumnya dikenal setelha menemukan spesies-spesies baru di Raja Ampat, Papua Barat.

Di perairan Morotai Timur, tim penyelam yang dipimpin Andreas Muljadi mencatat 30 bumphead parrotfishes (ikan kaka tua) yang besar-besar, kelompok Napoleon wrasse, dan kelompok kecil kerapu karang diantara hiu-hiu, barakuda, dan ikan-ikan besar lainnya selain tiga spesies yang diperkirakan baru. Andreas bertahun-tahun melakukan pemantauan lokasi pemijahan (SPAG) dan menganggap lokasi penyelaman sore ini sebagai lokasi SPAG.

“Jika kumpulan ikan-ikan itu sudah berada disana selama karang raksasa yang menjulang di atas kami, maka bisa jadi ikan-ikan itu telah menggunakan lokasi ini sebagai tempat pemijahan selama lebih dari 1000 tahun,” ujar Rod. Meski spesies Pasifik terlihat pada penghitungan ikan hari ini, spesies karang secara umum memiliki distribusi geografis yang luas sehingga kecil kemungkinan adanya pengaruh Pasifik.

Sementara itu, peneliti LIPI, Indra Bayu Vimono, telah meningkatkan hitungan echinoderma diatas 30 spesies. Feather star belum dimasukan kedalam hitung ini dan krustasea atau udang-udangan sudah mencapai lebih dari 130 spesies. Beberapa di antaranya belum diidentifikasi, mungkin saja sebagian juga spesies baru.

Perairan di sana masih terawat sangat baik. Rod bahkan sempat berenang dengan 8 ekor lumba-lumba agak jauh dari terumbu karang pada kedalaman 40 meteran. Dia tidak tahu mana yang lebih menyenangkan, berenang dengan lumba-lumba atau berada di air yang demikian jernih sehingga dapat melihat dasar laut lebih dari 33 meter.

Read more.....“Ikan Totol Bertaring Ditemukan di Halmahera”

KE BALI BELUM UANG ABIS

by blog vidi bangedh | 19.33 in | komentar (0)

Pemberangkatan ke Bali semakin mendekat saja. .
banyak waktu yang telah dilakukan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Sosial Ekonomi Pertanian ini. .
Banyak yang bilang KKL adalah jalan-jalan bukan menuntut ilmu sebagai perbandingan antara suatu daerah dengan daerah lain..
Bukan hanya kebanyakan orang saja yang bilang seperti itu..
tapi begitu juga dengan diriku . .
heeee...

Betapa tidak selama kuliah hanya ini jalan-jalan yang diharapkan dapat membuat seteres hilang seketika. .
SO???
why Not??KKL is walking-walking...haaaaa
Tapi ada kabar sedih yang melanda beberapa kawanan dan diriku. .. .
sangu ato jajan ato pegangan bahasa yang lebih alus sedikit, semakin menipis , ,
belum lagi titipan-titipan orang yang tak perdulikan isi kantong yang merana ini..
masih mending mereka nitip kasih uang , ,lah ini..nitip2 aza,,tanpa banyak basa basi
"vid, gw gak m tao pokokna gw m dibawain oleh2"
masih enak cuma atu.. ini ratusan, lebih, ratusan, lebih...heee lebayy.
yang parah lagi, doku dari sang bos alias bokap alias papanda tidak mumpuni(wih, bahasa gw kaya reporter aje).

kemalangan semakin melanda di mana sang calon pacar,(heeee),,minta yang aneh2 kaya ngidam aje..
tapi kalo buat yang atu ini daku rela,,asal jangand di suruh mati or bunuh diri..heee

mmhhhh....tak apa2 deh..
yang penitng semua dapat berjalan dengan aman. nyaman dan sejahtera..haaaa
masalah oleh2 gampang..minta ma yang banyak uang..heee

Read more.....“KE BALI BELUM UANG ABIS”